Kamis, 04 Juli 2013

Menikmati Patah Hati, Allah Punya Rencana



Allah pemilik kuasa yang maha kuasa. Semesta tertunduk. Semua yang ada di bumi berjalan atas kehendaknya. Bahkan ketika dedaunan kering jatuh di hutan rimba, itupun juga karena kehendaknya. Allah lah yang menggurat takdir untuk setiap hamba yang terlahir. Jalan yang teretas oleh seoarang insan, tak lebih dari segenap skenario pemilik langit dan bumi.
Susah dan bahagia juga karena takdirnya. Tetesan air mata yang berlinang, tawa yang mengembang juga karena takdirnya. Tiada satupun sensasi emosi yang terasa tanpa terlepas dari kuasanya. Maha Besar Allah.
 Untukmu yang terlanjur mencintai dengan luar biasa. Kekasih hati yang pergi pun demikian. Allah sedang berkehendak menjauhkannya darimu. Dengan kekuasaan dan keperkasaanNYA ia lerai jiwamu dan jiwanya. Tautan cinta diputuskan, hingga hati tak saling menambat lagi.
Bila hatimu bersedih, dan air mata perihmu tak tehenti karena hilangnya cinta yang di damba, itu manusiawi. Tak pelak terkadang bila hati telah sungguh mencinta, kesedihan itu membuat jiwa meronta-ronta. Linangan air mata karena merana terus membuat wajah membasah.
Salahkah sang berkehendak mengambilnya? Mengapa Allah membuatmu tiada daya mencegah kepergiannya. Namun janganlah hati bertanya-tanya tentang kasih sayangNYA kepada segenap hamba.  Jangan kau ragu, akhi ukhti. Karena sesunguhnya Allah menyayangimu.
Allah menyayangimu dengan kasih yang lebih luas dari semesta dan tak pernah berbatas. Hanya DIA yang mampu membuat batas kasih sayang itu. Yakinlah, karena ia punya rencana. Keterbatasan kita terlalu sulit untuk membaca rencanaNYA. Dialah dzat yang selalu memberi yang terbaik untuk hambanya. Saat seorang hamba berkeinginan akan sesuatu, bila rencana tersebut tak baik maka allah akan membatalkan rencana tersebut. Dengan kasih sayangnya ia selamatkan hambanya dari jurang kenaifan.
Sungguh kasih sayangnya tak berbatas, bahkan dalam soal jodoh. Yakinlah, bila hati pergi berarti ia bukan jodohmu. Sekali lagi skenario episode kisah hidup ini telah ada dan ternyata skenario yang menimpamu kini, ia bukan jodohmu.
“Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak bayinya” [HR Bukhari dan Muslim]
Jangan khawatir dan ketar-ketir, karena kabar gembiranya jodohmu itu lebih baik dari ia yang pergi dan yang pergi itu bukan yang terbaik untukmu.
Kini saatnya untuk menghapus air mata dan berhenti menangis untuk bukan yang terbaik. Jangan biarkan hidup yang berharga itu diambil oleh kesedihan, untuk bukan yang terbaik. Jangan biarkan tawa dan bahagiamu hilang dan lenyap, untuk bukan yang terbaik. Jangan kau meratap apa lagi merana dan meronta, untuk bukan yang terbaik. Ambil hidupmu lagi!
Seka air mata, lalu berbahagialah. Sambut rencana indah Allah. Lupakan saja dia. Karena jodoh yang membawa bahagia akan tiba. Tuggulah ia dengan suka cita. Persiapkan diri lebih baik untuk hidup bersama jodohmu kelak. Insya allah dengan jodoh terbaikmu itu, Allah akan titipkan anak-anak shaleh yang lucu-lucu dalam bingkai keluarga sakinah mawaddah warahmah.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaaq [65] : 2-3).
Yuk menatap ke depan. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Perjalanan menuju bahagia itu memang terkadang berliku, banyak tikungan, kerikil tajam, tantangan dan hambatan tapi yakinlah jalan itu pasti ada. Jika engaku hanya melihat gurun yang panas dan tandus, teruslah berjalan insya Allah di depan ada padang hijau yang membentang. Malam gelap tak akan abadi, karena fajar dan matahari akan segera terbit. Optimislah!
Berprasangka baiklah kepada Allah. . Saatnya belajar ikhlas dan sabar. Kegelisahan dan kepedihan adalah tentara Allah yang tak terlihat yang diutus untuk melihat keridaan hambanya. Tersenyumlah. Insya Allah masalah yang menimpa untuk membesarkan dan menghebatkan hamba. Tersenyumlah